Sebelum saya saya cerita pengalaman saya menggunakan stemcell, saya akan sedikit cerita mengenai apa itu stemcell
Stemcell atau dikenal dengan nama sel punca adalah sebuah pemanfaatan populasi sel dengan prinsip regenerasi. Dia adalah sel yang diharapkan mampu berkembang menjadi sel yang sama dengan tempatnya berada. Sebagai contoh sel punca tersebut di suntikan ke saraf maka diharapkan dia akan berkembang menjadi sel saraf, jika disuntikan atau di tempatkan di jantung, dia akan menjadi sel jantung begitu seterusnya.
Sel yang akan di tumbuhkan menjadi sel punca tersebut diambil dari tali pusar atau sumsum tulang kita. Seperti saya yang diambil dari sumsum tulang panggul. Setelah diambil kemudian di tumbuhkan didalam lab hingga sekitar 30 hari dan setelah 30 hari atau jumlahnya sesuai dengan yang diinginkan (saya tidak tau jumlahnya berapa juta) kemudian dimasukkan pada bagian tubuh yang rusak. Kalau saya ada di tulang belakang. Untuk lebih detailnya bisa menghubungi UPT Sel Punca RSCM.
Pengambilan sumsum tulang pinggul saya dilakukan tanggal 23 September 2015 dan kemudian di tumbuhkan di lab dan selanjutnya di masukkan ke tulang belakang saya (kanalis spinalis saya).
Injeksi pertama dilakukan tanggal 26 Oktober 2015, kemudian tanggal 9 November 2015 dan 23 November 2015. Setelah nunggu sekitar 1.5 tahun, saya di injeksi stemcell lagi yaitu tanggal 25 April, 12 Mei 2017 dan 26 Mei 2017.
Sedikit ada reaksi setelah pemyuntikan stemcell dan reaksi tersebut berbeda setiap pasien, tentunya saya bandingkan dengan pasien yang melakukan terapi stemcell yang sama sama mengalami cidere tulang belakang. Saya sendiri mengalami demam setelah penyuntikan stemcell. 6 x stemcell saya mengalami demam semuanya. tapi Alhamdulillah tidak begitu lama, hanya 2 hari saja demamnya. Namun bekas suntikannya terasa sakit hingga 4 hari lamanya, terutama saat naik kendaraan dan melewati polisi tidur atau jalan yang tidak rata, rasanya nafas ikutan sesak. Tapi setelah seminggu normal lagi seperti semula.
Hingga tulisan ini saya buat, saya belum bisa berjalan, bahkan menggerakkan kakipun saya belum bisa, namun ada sedikit perubahan yang saya rasakan, jari kaki saat di tekan langsung terasa sakit, kaki saat dipukul juga sudah terasa. Rasa panas terbakar nambah, pinggang sakit, saat kantung kemih penuh jadi terasa namun belum bisa mengontrol. Sensasi rasa anyang anyangan juga terasa. Saya biasa menggunakan kateter sendiri dan saat kantung kemih sudah kosong rasa anyang anyangan masih terasa juga. Kateter yang saya gunakan bukan kateter yang di gantung, tetapi dengan kateter silicon yang saya pake saat hendak buang air kecil. Merepotkan sebenarnya apalagi toilet umum banyak yang tak akses dengan kursi roda jadi harus make diapers kalau pergi pergi.
Itulah pengalaman saya menjalani terapi stemcell