Mengenal Disabilitas Mental (Disabilitas Grahita)

Posted on

Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa perkembangannya. Hal tersebut sejalan dengan AAMD yang dikutif Grossman (Krik & Gallagher, 1986:116.) Tunagrahitan juga ada beberapa macam yaitu tuna grahita berat, sedang dan ringan. Menurut  Galager dalam Mulyono Abdurahman (1994:25) Ditinjau dari segi IQ anak tunagrahita ringan memiliki IQ sekitar 55 sampai 69.  Tuna Grahita Sedang memiliki IQ 40-54, dan Tuna Grahita Berat memiliki IQ antara 25 – 39. Secara umum cara berinteraksi dengan disabilitas grahita sebagaiberikut :

  1. Tetap memandangnya sebagai lawan bicara yang perlu dihormati.
  2. Menatap mata ketika dia sedang berbicara. Hal ini akan memberikan rasa bahwa apa yang dikatakannya mendapat perhatian.
  3. Jadilah pendengar yang baik dan aktif ketika dia sedang berbicara, jangan sesekali memotong pembicaraannya.
  4. Berubah menjadi penanya ketika dia selesai berbicara.
  5. Jangan bosan-bosan mengulang pertanyaan yang kita lontarkan untuk mereka.
  6. Berbicaralah dengan perlahan namun jelas. Usahakan gerak bibir Anda terbaca.
  7. Jangan pernah menghilangkan senyum Anda ketika mendengar dan berbicara dengan mereka.
  8. Sesekali, berikan kontak fisik sewajarnya sebagai tanda akrab dan saling menerima.
  9. Jika pembicaraan sudah selesai, ajaklah mereka untuk ngobrol lagi lain kali.
  10. Masuki dunia mereka sebagai dunia yang unik dan asik.
  11. Apabila akan memberi informasi, gunakan gambar-gambar yang besar, banyak dan menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *