Wabah corona adalah penyakit yang menakutan bagi semua orang. Betapa tidak, penyakit yang awalnya hanya menyerang di Cina sekarang sudah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Update corona di seluruh dunia pada Senin (16/3/2020) pukul 11.00 WIB, angka infeksi Covid-19 mencapai 169.610 orang di 157 negara dan satu alat angkut internasional (kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Yokohama, Jepang). Walaupun demikian, update terbaru 16 Maret 2020 menyebutkan bahwa sebanyak 77.776 Orang di 157 Negara dinyatakan sembuh.
Bagaimana disabilitas menyikapi hal ini?. Tentunya tidak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Hanya saja bagi disabilitas pengguna kursi roda yang sudah biasa mengurung diri atau berdiam diri dirumah tidak bergitu banyak menimbulkan efek kengerian.
Transportasi yang sulit dan infrastruktur yang tidak akses tentunya membuat penyandang disabilitas pengguna kursi roda enggan untuk melakukan kegiatan diluar rumah, kecuali dalam keadaan terpaksa.
Lain halnya bagi disabilitas yang bekerja di instansi baik pemerintah atau swasta. Tentunya hal ini berbeda, disabilitas yang menggunakan transportasi umum akan makin kesulitan karena karena adanya pembatasan jumlah armada transportasi.
Jika dilihat dari daya tahan tubuh disabilitas, disabilitas mempunya daya tahan tubuh yang relatif lebih rentan terhadap penyakit. Katakanlah disabilitas pengguna kursi roda paraplegia. Dalam kondisi normal saja bisa tiba tiba mengalami sakit mendadak dan harus di bawa ke RS. Hal inilah yang menyebabkan sebagian dari disabilitas lebih takut terserang wabah penyakit ini. Beruntung jika instansi tempat bekerjanya memberi keringanan terhadap masalah ini. Namun jika tidak, resiko sakit dan tertular tentunya akan lebih besar.